1
Dari bercak darah yang tertinggal pada sehelai selendang,meisteri pembunuhan berseri yang pernah menghantui london pada akhir abvad ke-19 kioni terbongkar .Selama 126 tahun ,kepolisian tak berhasil mengungkap pelakunya.
identitas pelaku kasus pembunuhan sadistis yang dijuluki Jack The Ripper itu terungkap berkat jejak genetik dalam bercak darah dan cairan mani pada selendang korban
penulis buku asal Inggris ,Russell Edwards, mengklaim berhasil memecahkan kasus itu.Edwards ,yang juga mengaku sebagai detektif partikelir,mendapat petunjuk utama dari selendang milik Catherine Eddowes, salah satu korban Jack The Ripper .Dia membeli selendang itu di acara lelang di Bury St. Edmunts, Suffolk, tujuh tahun lalu.
menurur Edwards, selendang tersebut diambil oleh Amos Simpson, polisi yang bertugas pada malam ketika jenazah Eddowes ditemukan. Simpson memberikan selendang itu kepada istrinya,namun ditolak karena ternoda darah.
Selandang itu diwariskan kepada keturunan Simpson hingga akhirnya muncul di balai lelang pada 2007."Syukurlah selendang itu tak pernah dicuci karena ada bukti penting di dalamnya." tutur Edwards, seperti ditulis The Mirror ,8 September lalu.
Edwards meminta bantuan Jari Louhelainen, ahli biologi molekuler dari John Moores University,Liverpool, untuk menyelidiki misteri genetik DNA dalam bercak darah itu. Belakangan, diketahui ada bekas noda cairan mani pada benda tersebut.
"aku berhasil mendapatkan satu-satunya bukti forensik dalam kasus misterius ini. sudah 14 tahun aku menyelidiki kasus itu dan kami akhirnya membongkar misteri siapa sebenarnya Jack The Ripper."katanya.
Louhelainen menggunakan teknik vacuuming untuk mengambil DNA dari selendang Eddowes. dia mengatakan hasil pencitraan inframerah menguingkap bahwa bercak pada selendang itu adalah bercak dan cocok dengan percikan darah dari pembuluh arteri yang terpotong.
(SUMBER :KORAN TEMPO)
(lanjutannya nanti)
